Powered By Blogger

Rabu, 30 Oktober 2013

Hubungan Etika Bisnis dengan Korupsi dan Contoh Kasusnya

Hubungan Etika Bisnis dengan Korupsi dan Contoh Kasusnya




1.      Teori

PENGERTIAN KORUPSI
Pengertian korupsi secara umum adalah Korupsi secara etimologis berasal dari bahasa Latin, corruptio, dari kata kerja corrumpere, yang berarti: busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok.
Dari bahasa Latin itulah turun ke banyak bahasa Eropa, seperti Inggris, yaitu corruption dan corrupt; Perancis, yaitu corruption; dan Belanda, yaitu corruptie dan koruptie. Dari bahasa Belanda inilah kata itu turun kebahasa Indonesia menjadi korupsi.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian korupsi berasal dari kata korup yang berarti busuk, palsu, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, dan ketidakjujuran. Korup juga berarti dapat disogok, menyelewengkan uang/barang milik perusahaan atau negara, menerima uang dengan menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi, penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan tempat seseorang bekerja untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
Dalam bahasa Arab, istilah korupsi baru bisa ditemukan dalam kamus-kamus modern, seperti Lisân al-`Arab, al-Maurid, dan al-Munawwir. Secara umum, korupsi identik dengan risywah, ghulûl, hadâyâ, al-mulûk, sariqah, ittikhâd al-fursah, akhd al-mâl bi al-bâtil.
Korupsi yang paling rendah adalah perilaku yang terkait dengan penghianatan terhadap kepercayaan (betrayal of trust), seperti tidak disiplin dalam bertugas, mencontek, atau melakukan plagiat tulisan ilmiah.
Dengan demikian, korupsi adalah penempatan kepentingan-kepentingan  publik dibawah tujuan-tujuan pribadi dengan melakukan pelanggaran norma-norma tugas dan kesejahteraan, yang dibarengi dengan keserbarahasiaan, penghianatan, penipuan, dan pengabaian yang kejam atas setiap konsekuensi yang diderita oleh publik.
Sedangkan ciri-ciri korupsi, bersifat sangat khusus, berbeda dengan tindakan kriminal kelas rendah, seperti pencuri ayam dikampung atau perampok dirumah. Ciri-ciri tersebut, sebagaimana dikemukakan oleh Syed Hussein Alatas – (Sosiologi Korupsi: Sebuah Penjelajahan dengan Data Kontemporer (Jakarta:LP3ES,1982)) adalah:
  1. Korupsi senatiasa melibatkan lebih dari satu orang
  2. Korupsi pada umumnya dilakukan secara rahasia, kecuali apabila telah merajalela dan berurat-akar
  3. Korupsi melibatkan elemen keuntungan timbal-balik. Keuntungan yang dimaksud, tidaklah senantiasa harus berupa uang.
  4. Pelaku korupsi biasanya berusaha untuk menyelubungi perbuatannya dengan berlindung dibalik pembenaran hukum
  5. Mereka yang terlibat korupsi adalah yang menginginkan keputusan-keputusan yang menguntungkan pihaknya
  6. Setiap perbuatan korupsi mengandung penipuan, baik oleh badan publik ataupun individu penguasa
  7. Setiap bentuk korupsi adalah penghianatan kepercayaan
  8. Setiap bentuk korupsi melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif dari mereka yang melakukan tindakan itu

PENGERTIAN ETIKA MENURUT PARA AHLI
Rosita noer
Etika adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Drs. O.P. Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

Drs. H. Burhanudin Salam
Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai norma dan moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya

Menurut pendapat saya apabila melihat definisi dari etika menurut beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan etika adalah suatu cabang dari ilmu filsafat yang berbicara tentang perilaku manusia mulai dari baik buruk, benar salah, tanggung jawab dan di dalam etika terdapat norma-norma.
Etika berasal dari bahasa latin, Etica yang berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut pandang budaya, susila dan agama. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos ayng berarti kebiasaan, watak. Etika memiliki banyak makna antara lain :
1. Semangat khas kelompok tertentu, misalnya ethos kerja, kode etik kelompok profesi.
2. Norma-norma yang dianut oleh kelompok, golongan masyarakat tertentu mengenai perbuatan yang baik dan benar.
3. Studi tentang prinsip-prinsip perilaku yang baik dan benar sebagai falsafat moral. Etika sebagai refleksi kritis dan rasional tentang norma-norma yang terwujud dalam perilaku hidup manusia.

Etika juga memiliki pengertian arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari istilah itu.
• Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas.
• Bagi sosiolog, etika adalah adat, perilaku orang-orang dari lingkungan budaya tertentu.
• Bagi praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspektasi) profesi dan masyarakat, serta bertindak dengan cara-cara yang profesional, etika adalah salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa profesi secara wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat.
• Bagi eksekutif puncak rumah sakit, etika seharusnya berarti kewajiban dan tanggung jawab khusus terhadap pasien dan klien lain, terhadap organisasi dan staff, terhadap diri sendiri dan profesi, terhadap pemrintah dan pada tingkat akhir walaupun tidak langsung terhadap masyarakat. Kriteria wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat tentu berlaku juga untuk eksekutif lain di rumah sakit.
• Bagi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersamadan pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu.

Hal - hal yang bukan etika :
Untuk melengkapi tentang etika, perlu juga ditambahkan tentang apa yang menurut Peter Singer sebenarnya bukan etika (What ethics is not) :
1. Etika bukan seperangkat larangan khusus yang hanya berhubungan dengan perilaku seksual.
2. Etika bukan sistem yang ideal, luhur dan baik dalam teori, namun tidak ada gunanya dalam praktek.Agaknya, penilaian demikianlah yang apriori diberikan oleh masyarakat jika ada kasus kejadian klinis yang tidak dinginkan dibawa ke MKEK.
3. Etika bukan sesuatu yang hanya dapat dimengerti dalam konteks agama. Ini tentulah pemikiran sekuler. Menurut ajaran agama, sesuatu yang secara moral 'baik' adalah sesuatu yang sangat disetujui dan disenangi Tuhan. Sedangkan Singer berpendapat (sama dengan Plato 2000 tahun sebelumnya), suatu perbuatan manusia adalah baik karena disetujui Tuhan, bukan sebaliknya karena disetujui Tuhan perbuatan itu menjadi baik. Kontradiksi pendapat tentang ini sudah berlangsung berabad-abad, dan mungkin akan berlangsung terus.
4. Etika bukan sesuatu yang relatif atau subjektif. Sangkalan Singer terhadap anggapan keempat ini tidak dijelaskan lebih lnajut disini, karena elaborasinya dari sudut historis dan falsafah yang panjang dan rumit.
Dapat dilihat, bahwa empat hal yang dianggap bukan etika di atas adalah sanggahan Peter Singer terhadap apa yang dianggapnya sistem nilai umum dalam masyarakat.

   Hubungan korupsi dan etika bisnis 

       Korupsi dan etika bisnis merupakan satu kesatuan. Jika kita sudah memahami betul apa saja yang harus diperhatikan dalam berbisnis, maka tindakan korupsi tidak mungkin dilakukan.tindakan korupsi jelas – jelas melanggar etika bisnis, karena kegiatan tersebut sangatlah merugikan banyak pihak. Intinya kita harusmengerti dulu apa saja etika dalam berbisnis, baru kita memulai bisnis. Agar bisnis kita tidak melanggar peraturan.


3.      Kasus

korupsi adalah penempatan kepentingan-kepentingan  publik dibawah tujuan-tujuan pribadi dengan melakukan pelanggaran norma-norma tugas dan kesejahteraan, yang dibarengi dengan keserbarahasiaan, penghianatan, penipuan, dan pengabaian yang kejam atas setiap konsekuensi yang diderita oleh publik.

Maka kasus dari uraian diatas adalah contoh apa saja yang merupakan pelanggaran etika berbisnis atau korupsi.
  

4.        Analisis

Pengertian korupsi secara umum adalah Korupsi secara etimologis berasal dari bahasa Latin, corruptio, dari kata kerja corrumpere, yang berarti: busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok. 
Menurut saya etika adalah suatu batasan diri yang dapat mengontrol diri kita dari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji (berhubungan dengan perilaku) ,tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Berbicara mengenai kasus pelanggaran etika bisnis banyak sekali kasus yang terjadidi negara ini. Sebagai salah satu contoh saya akan mengambil kasus, Produk minuman berenergi K********
Produk minuman berenergi K********* yang sebagian produknya diduga mengandung nikotin lebih dari batas yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Minuman.
Oleh karena itu perilaku etis perlu dibudayakan melalui proses internalisasi budaya secara top down agar perusahaan tetap survive dan dapat meningkatkan kinerja keuangannya, etika bisnis harus dilaksanakan secara transparan. Pemimpin perusahaan seyogyanya bisa memisahkan perusahaan dengan milik sendiri. Dalam operasinya, perusahaan mengikuti aturan berdagang yang diatur oleh tata cara undang-undang.
Kesimpulan:
Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sangsi. Kalau semua tingkah laku salah dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Etika bisnis sangat tergantung kepada itikad baik, dan hanya diri sendirilah yang mengetahui itikad baik ini, orang lain susah atau bahkan tidak akan tahu sama sekali, bahkan jika melanggar pun, orang lain tidak mudah untuk mengetahuinya.
Dalam etika berbisnis harus dilaksanakan secara transparan.Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menegakkan budaya transparansi antara lain:
1. Penegakkan budaya berani bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya. Individu yang mempunyai kesalahan jangan bersembunyi di balik institusi. Untuk menyatakan kebenaran kadang dianggap melawan arus, tetapi sekarang harus ada keberanian baru untuk menyatakan pendapat.
2. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur kinerja jelas. Bukan berdasarkan kedekatan dengan atasan, melainkan kinerja.
3. Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
4. Visi dan misi perusahaan jelas yang mencerminkan tingkah laku organisasi.
  
5.        Referensi

http://bukubestseller.net/korupsi-definisi-dan-ciri-ciri
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar